Didalam rumah di daerah Bogor ada 2 orang JAWA aneh yang bernama Ibranesa Nissreyasa dan Dewi Rona Puspita. Tapi aneh ya namanya keren-keren.
Une: “(sambil menggendong tas) Dewi, koe’ me’lu opo ora ne’ng pasar?”
Dewi: “Me’lu…me’lu…!”
Une: “yo we’s ne’k nu ayo mangkat!”
Dewi: “ Yo se’k, kulo ganti klambi se’k yo!”
Une: “(Berjalan menuju kursi) Yo we’s tak tunggu!”
Sesampainya di pasar Anyar, Bogor , terdapat 2 orang pedangan buah-bahan yang dari tadi memperhatikan 2orang JAWA aneh dari kejauhan (sambil melongo)
Dewi: “(berjalan tak berdaya) heh…heh...Hei Une ojo kesusu to, kulo boten saget mlayu!”
Une: “(berjalan cepat) Mbok yo ce’ket-ce’ket, mengko pasare’ kebak uwong!”
Lalu Dewi dan Une bertanya kepada pedagang dengan bahasa “SUNDA” mungkin menurut mereka karena di Bogor mereka harus menggunakan bahasa ”SUNDA” yang menurut kita memang (GAZEBO) alias gak jelas Booooooooooo.
Une: “(Bicara bahasa “SUNDA” dengan logat JAWA-nya)Te’h, ieu harga buahna sabaraha te’h?”
EEEEiiiiiiiTTTT tunggu sebentar, kita lupa memberi tahu kalau ada nama 2 orang pedagang yang dari taadi melongo melihat 2 orang JAWA aneh, itu namanya Firli Rachmadita Putri dan Siti Rahmawati.LLLLannnnJuuuuuuuuuut
Firli: “Hah, apaan mbak? (sambil berbisik ke temannya) ini orang JAWA maksa amat pakai bahasa SUNDA!”
Rahma: “Fir, harga buahnya fir”
Firli: “Oh… yang mana mbak? Mbak kalau mau bicara sama kita pakai bahasa Indonesia saja mbak!”
Dewi: ”Iyo, iyo, kalu begitu harga buahe’ piro?”
Firli: “Rah, apan lagi tuh (muka bingung nggak karuan)?”
Rahma: “Harga buahnya, kan tadi aku sudah bilang (keeesseeelll)!”
Firli: “Oh…, 1 kg-nya Rp 5.000,00 mbak!”
Une: “Yo we’s, kulo tumbes ace’-ne’ setunggal kg nge’h!”
Firli: “Wah, Rahma, apaan lagi tuh? Aku nggak ngerti nih!”
Rahma: “Sama, aku juga nggak ngerti nih! Ace apaan tuh baru denger!”
Firli: “Sudah deh, kita kasih buah jeruk saja?”
Rahma: “Ya sudah cepetan nanti mbaknya keburu marah loh, kan serem”
Firli: “Nih, mbak buahnya!”
Une: “Lah, kok malah di ke’i jeruk ki piye’ toh, Ya Allah tollong? Mbak ini gimana to gak nyambung, orang saya mintae’ ace malah di ke’i jeruk. Jaka Sembung Naik Kelangit, gak nyambung tulalit-tulalit (dan teeeeeruuuuuusssss marah)!”
Dewi: “Mbak ace itu buah RAMBUTAN!”
Firli dan Rahma: “0h…………. (Bullet)!”
Firli : “Maaf, ya mbak, kita nggak terlalu mengerti bahasa JAWA kayak begitu!”
Sambil membungkus buah (ACE) alias (ASLI CEREWET EDAN) sorryyy jast kidding( versi JAWA)
Rahma: “ Nih mbak, RAMBUTAN-nya!”
Une: ”(masih mengomel)”
Dewi: “Makasih mbak !”
Firli dan rahma: “Sama-sama ya mbak JANGAN KEMBALI LAGI YA! Maaf mbak just kidding! Ha…ha…ha…!”
0 comments