Photo by: Gais Gilang Perkasa |
Kampus yang semula bernama Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung
sekarang telah mengalami pergantian nama menjadi Politeknik STTT Bandung.
Karena pergantian nama inilah kampus kami pun mengubah secara perlahan system
pembelajaran yang ada di kampus ini. Sebelumnya kampus ini menggunakan system
belajar yang sama seperti sekolah tinggi pada umumnya, praktek yang terjadwal
tetap secara berangsur-angsur dan begitu pula dengan teorinya. Namun para
dosen memiliki pandangan yang berbeda mengenai system yang satu ini. Mereka
menganggap system yang satu ini kurang efektif karena mudah membuat mahasiswa
lupa akan materi yang disampaikan karena jeda pembelajarannya yang mencapai 7
hari lamanya (misalnya: hari ini saya belajar mengenai pembuatan pola manual
dan akan mendapatkan pelajaran yang serupa seminggu kemudian karena terjadwal
satu minggu satu kali pertemuan) karena hal itulah kini dosen-dosen merubah system
belajar yang ada. Sistem ini dirubah menjadi system yang bernama Teaching Factory.
Apa itu Teaching
Factory?
Teaching factory
adalah system pembelajaran baru yang diterapkan oleh pihak Politeknik STTT
dimana kita diperkenalkan dengan system mengajar yang memiliki jam belajar yang
sama dengan jam kerja industri garmen dan dengan keterampilan yang lebih rumit.
Praktek selama 8 jam dalam dalam 1 hari disertai waktu istirahat yang hanya 1
jam, Itulah teaching factory.
Untuk siapa system
teaching factory ini ditujukan?
Sebenarnya system ini
akan ditujukan untuk semua jurusan dan semua tingkatan di Politeknik STTT ini,
namun karena sarana dan prasarana belum memenuhi syarat untuk jurusan Tenik Tekstil
dan juga Kimia Tekstil, maka hanya Jurusan Fashion & Textile Merchandising
(itu kebetulan jurusan saya) saja yang akan diterapkan system ini, khususnya
untuk yang semester 4.
Bagaimana sebenarnya
system ini berjalan?
Pada semester 4 ini,
mata kuliah yang saya ambil adalah
- Pr. Teknik Pembuatan pola Manual 2
- Pola CAD
- Pr. OPG pendahuluan
- Analisis Pemotongan & pemanfaatan bahan
- Pr. Analisis pemotongan & pemanfaatan bahan
- Evaluasi tekstil
- Pr. Evaluasi Tekstil
- Utilitas 2
- B. Inggris Garmen 2
- Pr. Bahasa Inggris Garmen 2
- Manajemen Lingkungan & K3
Total sks dari semua
mata kuliah diatas adalah 18 sks dengan detail 8 sks praktek dan 10 sks teori
1 jpl = 50 menit (Jam
Pelajaran)
1 sks praktek = 3 jpl
= 150 menit = 2,5 jam
1 sks teori = 1 jpl =
50 menit
Maka untuk 1 sks
praktek, kita akan belajar selama 2,5 jam dan 1 sks teori kita akan belajar
selama 50 menit.
Untuk kali ini hanya akan
ada 7 sks praktek yang masuk ke dalam system teaching industry,
- 2 sks untuk praktek Pola CAD 1
- 2 sks untuk Pr. Teknik Pembuatan Pola Manual
- 2 sks untuk OPG Pendahuluan
- Dan 1 sks untuk Pr. Analisis Pemotongan & Pemanfaatan bahan
Karena masih permulaan, dalam teaching
factory ini, kita tidak akan mendapatkan jam kuliah 8 jam dan istirahat 1 jam/ hari. Di sistem ini kita akan mendapatkan mata kuliah praktek yang dipadatkan ke
dalam satu waktu. Contohnya, pada bulan april ini kami hanya akan mendapatkan mata kuliah praktek Pola CAD 1 dan untuk
bulan mei kita hanya akan mendapatkan mata kuliah praktek teknik pemotongan,
dst. Jadi, tidak akan ada lagi jadwal per-minggu untuk 4 mata kuliah praktek
tersebut. Jadwal mingguan hanya berlaku untuk mata kuliah teori.
Untuk lebih jelasnya
JADWAL BLOK SISTEM BISA DILIHAT DISINI, dan untuk JADWAL TEORI BISA DILIHAT DISINI
Kenapa kita harus
menggunakan system Teaching Factory? Apa keuntungannya?
Menurut penjelasan
dari Ketua Jurusan Fashion & Textile Merchandising, Politeksnik STTT menerapkan system ini
untuk mahasiswa semester 4 adalah supaya pemahaman mahasiswa tentang
ilmu praktek dari tiap mata kuliah akan meresap lebih dalam karena praktek akan dilakukan secara terus-menerus. Dengan pemberian materi secara terus-menerus
dan berulang-ulang akan membuat mahasiswa lebih mendalami ilmu yang diberikan
dan tidak akan mudah lupa akan materi yang diberikan. Selain itu, system penilaian
akan lebih mudah untuk para dosen karena mereka hanya akan menangani 1 grup di
tiap bulannya dan akan menangani 1 grup yang berbeda di bulan selanjutnya.
Apa kerugiannya?
Kerugiannya, karena
jadwal blok system yang berganti tiap bulannya, membuat kami (mahasiswa
semester 4) banyak mendapatkan jadwal mata kuliah teori yang bentrok dengan jadwal
blok system bahkan dengan mata kuliah utama semester kami. Contohnya, untuk
bulan april dan mei, tidak ada jadwal matkul teori yang bentrok dengan blok
system, tapi di bulan juni, ada 3 matkul teori yang bentrok dengan blok system,
dan hal itu akan merugikan kami apabila jadwal bentrok itu dapat membuat kami
dilarang mengikuti UAS karena tidak memenuhi syarat 70% kehadiran.
Solusinya?
Kajur Fashion & Textile Merchandising Politeknik STTT telah menginstruksikan kepala bagian garment untuk merubah beberapa jadwal dan mempersilahkan para Mahasiswa mengajukan perizinan untuk mengikuti mata kuliah lain pada saat jadwal blok sistem berlangsung :)
Proses perkuliahan sudah berlangsung sejak tanggal 23 Maret 2015 dan untuk masa-masa awal ini, kami mahasiswa Fashion & Textile Merchandising 2013 masih belum menemukan kesulitan belajar dengan sistem teaching factory. Perubahan ini dilakukan dengan harapan bahwa sistem yang baru ini dapat membuat proses belajar bisa berjalan dengan lebih mudah.
XOXO -unemenel-
1 comments
wedew jadi inget jaman kuliah nih. hihih
ReplyDeletejurusan ini kayaknya seru.. sayang dulu aku kudet jadi ga tau ada jurusan2 begini..