Frame Of Fame: July 2016

Draco Dormiens Nunquam Titillandus: Tutorial Membuat Logo Hogwarts

9:22 am

Kalimat itu adalah kalimat yang selalu ada di halaman pertama buku Harry Potter tepat di bawah lambang sekolah-nya (in case kalau kalian ada yang belum pernah baca atau bahkan pegang buku HP sama sekali, jadi dijelasin hehe).

Draco Dormiens Nunquam Titillandus adalah bahasa latin dari "Never Tickle a Sleeping Dragon". Ceritanya sih itu slogan dari sekolah Hogwarts, sekolah bagi para penyihir muda pada jenjang umur 8-18 tahun di Inggris. Sekolah yang punya kereta khusus bernama Hogwart Express. Favorit!

Baca seluk beluk Hogwart School of Witchcraft and Wizardy

Hogwarts terdiri dari 4 kelas/rumah (atau fakultas mungkin ya kalau di universitas indo haha) yang dipisahkan berdasarkan karakter murid-muridnya. Gryffindor untuk para pemberani, Slytherin untuk yang berdarah murni, Ravenclaw untuk si pintar dan Hufflepuff untuk yang bersahaja dan bekerja keras. Sudah banyak website yang mengulas tentang arti dari lambang-lambang itu dan yang SEO nya keren sampai bisa tampil di first page google adalah penjelasan di page Hogwart Houses - wikia.

Karena sudah banyak yang ulas tentang arti lambangnya, saya buat bagaimana cara menggambar logonya aja deh. Untuk kali ini saya hanya akan memberikan tahap-tahap untuk gambar dalam bentuk grayscale-nya saja ya. Kalau mau lihat contoh lambang yang berwarna ada disini.

Untuk sekarang, kita hanya akan membuat yang seperti ini.

1. Buat 10 garis dasar seperti ini untuk dijadikan patokan. Usahakan simetris. Jika sudah ada garis dasar, barulah bentuk lekukan-lekukannya seperti yang dibawah ini. Kalau tanpa garis dasar, kemungkinan untuk timpang (tidak simetris) -nya tinggi. Ya, kecuali kalau sudah sangat jago gambar, pasti tidak masalah :) Agak sulit memang untuk menyeimbangkan bagian kiri dan kanan. Kadang kepanjangan, kadang kependekan. Liat aja di gambar ada bagian yang saya tunjuk, dibanding sama gambar bagian kiri, yang kanan itu agak lebih lebar sedikit.

2. Setelah terbentuk bentuk dasar lambang-nya, kita gambar deh gambar per Houses-nya. Mau mulai dari manapun boleh, tapi untuk sekarang saya memilih untuk memulai dari Slytherin karena terlihat sangat mudah (padahal enggak juga, hehe).

Sebelum diberi Background
The Hardest Part: It's tongue and sharp tail

Setelah diberi Background
Easy, cuma kotak-kotak kecil aja kayak kutil.

3. Setelah ular selesai digambar, beralihlah ke bagian singa. yup betul sekali, ini adalah lambang dari House Gryffindor tercinta. Tempat dimana si Kembar berada, tampan sekali :" Tapi kalau mau gambar bagian lain dulu juga boleh kok, loncat aja ke gambar yang setelah ini.

Sebelum di beri shadow

4. Shadow adalah salah satu yang sangat penting untuk gambar ini, jadi jangan lupa dikasih shadow ya!

Setelah diberi shadow
The Hardest Part: Rambut/surai dan kaki :(

Setelah diberi Background.
Mudah, hanya garis garis seperti selulit.
note: jangan pakai penggaris, jadi aneh, serius.

5. Ini termasuk gambar yang terlihat "cuma gitu doang" tapi ternyata sulit ditiru. Susah di bagian shadowing nya. gimana supaya gambarnya terlihat "hidup" dan "berisi". Lekukan tubuhnya itu loh...huhu. Yang satu ini adalah lambang dari House Hufflepuff.

Sebelum diberi Background
jangan bilang "cuma gitu doang" atau anda akan menyesal

Setelah diberi Background
Favorite part: eye

6. Inilah maskot terrumit dari empat houses yang ada! Maskot Ravenclaw. Claw-nya bikin stress. Banyak bulu, saya jadi sebel sama bulu. bulu bulu bulu.

Ampuni saya

Sebelum diberi background.
Mood: berantakan
#hindaribulu

Sesudah diberi bulu, eh, background maksudnya.
Halah
sama susahnya

Finally, huruf H besar terpampang di tengahnya.
Note: itu background-nya mirip potongan kuku gitu. easy.
ps: item ye, kayak kuku anak teka

And This is It!
Lambang Gryffindor ala Ibranesa

Versi yang satu ini tidak disertai pita bertuliskan "Draco Dormiens Nunquam Titillandus" nih. Jadi berasa kurang. Mana nih Lambang Gryffindor versi kamuuuu?? Kirim link hasil gambar kamu di kolom komentar, nanti 3 gambar yang paling outstanding akan saya masukkan ke post :)

kritik dan saran boleh banget disampaikan di kolom komentar yang ada di bawah ini.

Kalau dirasa artikel ini berguna (hmmm), jangan lupa sampaikan kepada teman :D

Daily Life

Cerpen: Aku dan Para Elang di Lazuardi

11:02 pm

source: begajol.com

Banyak orang bilang, jika kita mendaki gunung, maka karakter asli kita akan terlihat. Baik sadar maupun tidak sadar, kita akan menjadi diri kita yang sesungguhnya. Entahlah. Aku tidak terlalu memikirkan itu. Saat ini yang kurasakan hanyalah rasa dingin yang sangat menusuk. Terasa hembusan angin yang tidak biasa ku dapatkan di tengah kota yang padat.

Surya Kencana, ada disini aku sekarang. Sedang memandangi puncak Gunung Gede yang menjulang di depan ku sambil menunggu nasi matang.

Pohon edelweiss bertebaran di alun-alun Surya Kencana. Banyak. Amat banyak. Berdiri rapuh meski dijuluki "bunga cinta abadi". Tapi memang tidak ada yang abadi di dunia ini bukan?

Melihat teman-temanku yang sedang asyik mengabadikan fotonya di antara edelweiss rasanya seperti melihat anak kecil yang menemukan mainannya yang telah lama hilang. Seketika ku melihat ada seekor elang yang terbang diatas kami. Ah, Teman temanku. Aku ingat ketika kami menjuluki diri kami elang. Elang yang terbang bebas di atas biru lazuardi.

Ku pandangi mereka satu persatu. Nabilah, perempuan ekspresif dan berpola pikir aneh. Fajar, bocah tengik berbadan besar. Eki, lelaki berkacamata yang selalu menganggap dirinya tampan. Dan Agung, yang terbijak diantara kami. Lalu kulihat diriku sendiri dari pantulan air sungai yang mengalir tenang di lembah ini. Siapa aku?

Tak terasa langit telah memperlihatkan senja-nya yang sangat indah. Pancaran sinar matahari yang berwarna keemasan menghiasi langit Surya Kencana. Nasi yang tadi kumasak pun sekarang sudah tanak. Ku panggil teman-temanku dan ku ajak mereka masuk ke tenda untuk menyantap makanan yang telah kusiapkan. Tidak terlalu istimewa, hanya nasi hangat bertaburkan abon sapi pedas diatasnya. Mereka masuk satu persatu, mencari posisi paling nyaman untuk menyantap makanannya. Wajah yang berpeluh terlihat sangat ceria. Delapan jam kami lewati untuk sampai di tempat ini. Tapi apakah kami masih berani memikirkan rasa lelah setelah kami bisa menikmati indahnya Puncak Gunung Gede.

Dingin semankin lama semakin menusuk, dan kami pun berencana untuk menghangatkan tubuh di depan api unggun. Disusunlah kayu-kayu yang telah kami kumpulkan tadi siang. Bertumpuk menyilang antara satu dan yang lainnya. Agung yang bertugas sekarang. Sambil menunggu api menyala, aku mengambil harmonica dari dalam tas pinggang pemberian ayahku. Bukan, bukan aku yang akan memainkannya. Fajarlah yang akan memainkan harmonika itu. Alunan hutan. Itulah yang kurasakan saat mendengarnya memainkan harmonica.

Api pun menerangi malam dengan diiringi alunan nada nada yang tercipta oleh harmonica yang dimainkan Fajar. Saat ia memainkan musiknya, alam seperti berhenti berbicara. Mereka seakan-akan menyimak apa yang dimainkannya. Canda tawa mengiringi kami yang sedang menikmati keindahan suasana malam di Surya Kencana.

Sambil berangkulan, kami menengadah ke atas langit kelam yang disinari oleh pantulan cahaya bulan. Mengingat kembali mengapa kami bisa bersama. Merasa berterimakasih kepada Tuhan yang telah mempertemukan kami dan menjadikan kami anak alam-Nya. Puncak pertamaku, tak kusadari setetes airmata telah membasahi pipiku.

Makan sudah, merenung pun sudah. Apalagi yang kurang? Tidur. Ya, rehat sejenak apa salahnya? Bunyi ranting-ranting terbakar di luar tenda terasa begitu menghangatkan. Ditemani deru angin lembah yang terus menerpa tenda kami. Alam bagaikan ibu yang sedang meninabobokan kami. Tapi rasa kantuk tak kunjung datang kepadaku. Rasa senang yang begitu membuncah seakan tak ingin pergi. Betapa baiknya Tuhan kepadaku. Mengizinkanku untuk bertemu mereka dan dapat menikmati pemandangan yang amat indah di depan mataku. Ini belum seberapa, masih banyak ciptaan-ciptaan lainnya yang mungkin hanya bisa kulihat dibalik layar kaca. Detail-detail yang unik di setiap ciptaan-Nya, selalu membuatku tak bisa berhenti mengucap rasa syukur. Oh Kekasihku, rasa terima kasih ku tak akan pernah habis ku ucapkan untuk-Mu.

#ceritafiksi #deskripsisuasana #hasildiskusisamaIbrahimAnwar

Fashion Spread

Memilih Bahan Jilbab

12:16 pm

Follow my blog with Bloglovin

Kanan atas - Kiri Bawah
1. Royal Hoodie Polka - DIINDRIHIJAB
2. Syafeea Non Pet Tosca Tribal - MAE by GERAI YUSUF
3. Annisa Flowery Maroon - Khatsuari
4. Fatisa Khimar Pink - LAMAK

Berhijab adalah salah satu kewajiban setiap wanita muslim. Pasti temen-temen sering baca di berbagai bentuk sosial media bahwa memakai jilbab adalah salah satu bentuk identitas kita. Memakai hijab juga ada aturannya loh, yang paling utama sih menutup dada dan tidak membentuk leher (bentuk tubuh). Nah ternyata sekarang HIJABENKA sudah menyediakan kategori khimar atau hijab panjang dan beberapa ada yang instan juga. Awalnya saya pikir di toko online yang satu ini tidak menyediakan hijab yang lebar, ternyata ada! hehe

Yang paling saya suka dari hijab yang panjang atau menutupi dada itu adalah

1. "Tidak perlu pusing mikirin tutorial yang ribet" karena hijabnya sudah lebar, malah lebih anggun kalau tidak di neko-neko hehe. Apalagi kalau hijabnya instant atau semi instant, wah, tinggal jleb jleb langsung berangkat. Hemat waktu dan tidak begitu menguras pikiran. Tapi ada beberapa orang yang santai dan nyaman dengan aktivitas yang ribet, jadi ya ga masalah juga sih, tergantung rasa enjoy-nya setiap orang.

2. "Membuat hati tenang" hmm apa hubungannya hijab yang menutupi dada dengan hati yang tenang? kalau kita pakai hijab yang menutupi dada, lalu ada kewajiban dari kampus yang mengharuskan memakai baju yang berkerah, kita tenang bisa pakai baju apa saja (soalnya kerahnya gak kelihatan hehe) atau ketika ada noda yang sulit hilang di baju bagian atas, kita juga tenang karena akan tertutup oleh hijab dan kita juga nggak usah ribet ribet takut leher / terlihat dan sebagainya.

3. "Lebih nyaman untuk bergerak" kata orang-orang kalau pakai kerudung yang agak panjang itu ribet, mau kesana kemari ribet (padahal nyoba aja belum). wah salah banget. kalau kita pakai jilbab yang panjang itu justru bikin kita bebas bergerak. kepala mau di angguk-anggukin, di geleng-gelengin pun semua akan tetap tertutup, rapih :) coba kalo kerudung pendek, gerak dikit, eh buntut kerudungnya jatoh atau leher kelihatan, kalo kurang beruntung tali kehidupan juga jadi kelihatan, hii kan malu.

4. "Adem" kalau lagi panas kerasa teduh, kalau lagi dingin terasa hangat. iya gitu deh.

Setelah hijab syar'i mulai banyak yang cari (Alhamdulillah), jadi banyak juga pedagang yang menjual hijab yang syar'i sayangnya lagi lagi ada beberapa bahan yang para pedagang ini pakai justru membuat bentuk tubuh pemakainya ini terlihat. Memang dalam dunia tekstil, setiap bahan/kain yang dibuat memiliki fungsi dan efeknya masing-masing, hanya saja masih banyak orang yang seringkali salah mengaplikasikan jenis kain terhadap jenis pakaiannya. Biasanya efek dari model hijab bergo atau hijab instant yang..... mm.. kurang. Kalau hijabnya instant atau bergo, pastikan:

1. Tidak terbuat dari bahan spandex, rayon, lycra, dan bahan elastis lainnya. Hindari juga bahan yang tipis (kecuali di desain menumpuk)

2. Cari yang desainnya menumpuk. Kalau diperhatikan, semua hijab yang ada di foto dari HIJABENKA memiliki desain yang menumpuk di bagian depan. Desain menumpuk ini akan membiaskan bentuk tubuh bagian depan wanita. ini berlaku untuk hijab instant dan bergo. Kalau pakainya hijab lembaran ya tergantung cara pakainya masing-masing hehe.

3. Terbuat dari bahan yang tidak tembus pandang. Wolfis, katun ima, katun jepang, velvet, diamond italiano termasuk bahan yang ringan tapi tidak tembus pandang. Kalau mau pilih bahan tipis dan ringan semacam chiffon atau ceruty boleh? boleh asal tidak hanya 1 lapis. kalau pakainya satu lapis sih kayak pakai selendang nikahan :(

Hii gak mau kan kalau sudah berniat syar'i malah malu karena salah pilih bahan/model jilbab. Yuk bareng-bareng jadi pembeli dan pemakai hijab yang cerdas, hati-hati dalam memilih model serta bahan, apalagi kalau untuk dijadikan hadiah. Wanita akan mendapatkan segala sesuatu sesuai dengan apa yang ia jaga :)

1. Khimar 2 Layers Ungu - Dian Risty
2. Khimar Instant Hitam - Dian Risty
3. Aleena Instant Shawl - LAMAK
4. Bergo Azzahra - Wulan Muslim Boutique

Sekarang sih hijab aku menutup dada, tapi belum sepanjang hijab yang dipakai sama model-model yang ada di foto hehe. Doakan saja segera dibukakan pintu hatinya ya temen temen :)

Wassalamu'alaikum -unemenel-

Daily Life

Visit Friend's Home

12:48 pm

Location: Banjir Kanal Timur
Weapon: Tongsis (tolong sis)
Photo credit by: Dewi Triana Susanti
Gadget: Samsung S5

Do a short visit to your friend's house is a good thing. You can make kinda good relationship between two families which probably can last forever! I knew her, my friend Dewi Triana Susanti since my first year in STT Tekstil but this is the first time we visit each other house. It's fun, tho. She learn about my family, about how we cherish or mad to each other, and i also learn some about hers too. Interesting.

In the way on 'learning' about her family, i met my favorite person of her fam, that's her little cousin, Faiz (re: a boy). He's seven y.o boy. But you know what? the way he speaks English is adorable! He can give comments, speak, yell, beg, in English. Did his mom teach him? NO. Her mom can't speaks English as well as he does. Nobody in that house can speak English well except his daddy, but i can't be because of his father, they infrequently meet because of daddy's lack of time. In school? No, his kindergarten was just an ordinary school. When i asked my friend how could he do that, she said it because he watch youtube routinely. After he finished his school, he quickly rush into his bedroom and watch youtube. He usually watch minecraft video or other video about games which spoken in English. I saw him give comments and yells to the video in English, and when somebody asked question about something he's watching, he can answer those questions very well and his pronunciation was so good. I'm not his family, but i'm proud of him. haha.

When i was there, I also entertained with the scenery of Banjir Kanal Timur. At first, i thought that place's going to looked as neat as when i saw it in TV. But i found it a lot different than i expected. Too many scruffy grass, rubbish everywhere, naughty street vendors along the way. Alhamdulillah there's still a good side of the place. So, here they are. Pretty neat, eh?

Photo credit by: me

Photo credit by: Dewi

XOXO -unemenel-

fashion

5 ITEMS: You Must Have

10:10 am

Daily Life

Ramadhan 1437H and Stuffs

6:30 pm

chillin

I'm very exhausted yet very happy now. After a very bustling day with so many siblings come and go from my granny's house, smiling and laughing, and also all the greeting things, finally I can have my own time to relax with a book; a laptop and a bottle of orange juice. Totally my time. I can't think about anything except the fact that I, Ibranesa Nissreyasa, was very excited to tell the whole story about my ramadhan experience.

I've thought a lot of project this month, yea, probably too much. It's all about managing lyfe and practical work (kerja praktek) a.k.a internship, english club, essay practice, ramadhan target, instagram (I even make plans for my instagram feed like, ugh,elementary), etc. But to be honest, to many plans totally confused me. I had to many ideas popped out from my head and sometimes it makes me lost the track. I kept thinking "oh, I hv to write down all this ideas" but hey! I can’t bring my note books everywhere and everytime unless I tied that up to my neck, I'm too reckless, remember?

One of my project this time is to post something about my ramadhan life. Well, I'm gonna make it short so all of us can read this with a happy face, I think I'm going to talk about my first week in this ramadhan. For the opening, the aim of these ramadhan stories is one. "To evaluate my self" muhasabah you know. I want to tell and remind my own self about what the hell have I done in this precious month. In the first week, I did iftar in my campus' masjeed almost everyday, well it's free, save some money, well tasted, and made me straight to do my religious services. But besides those times, I did iftar in Café and RestoRoemah Bata. That event was totally burned a hole to my pocket. haha. Why? Ok, this is my last year of being a crew in Lensa Kampus' annual photo exhibition so I have to give my all (I give my aaaalll, to have just one more night withyouuuu [Mariah Carey's]). I spent 60K for iftar just in TWO DAYS. It's to much, I knew it.

In that first week, I had my birthday too (8), a simple day with wishes from my dad, my mom, and my college friends, Ervin (He's just knew my birthday a day before the day, that's why he said a happy birthday for me, lol). My other friends said happy birthday too like lufhti, reta, dinar, elda, wulan, and others. Nine days after the day, I got a surprise from my housemates (Read: Belated Birthday) which was a total mood booster in my second week of ramadhan. I'm officially 20 now, yea. More come and go affairs, more responsibilities, more lessons, more debts (haha), more smiles, etc. 20 is a hard opening for me, I announce my self as an adult (a newbie one) who must ready for the REAL life but it seems like I'm not ready, yet. In my lyfe target, in this year I have to visit Singapore which is I still don't have any idea how to get there, then I have to start a try to make my own money, and I have to visit all library in several TOP PTN in Indonesia, make a passport (I've tried once but failed because there's an error in the chip system), and also start to prepare my self to have an IELTS and TOEFL certification. Hmm.. I hope all my plans smoothly checked from the list. Aamiin.

And, my second week of ramadhan still filled by the exhibition things and some exams. Yes yes, I have my exams in ramadhan, while no food or water go through my throat, hoho, we, Indonesian people, especially indonesian muslim people have been taught to be honest, patient, and strong since the very beginning, aren't we? Hahaha (lebay banget). If I'm not mistake, I have my first iftar in my boarding house a day after our photo exhibition finished (I had a bukber in a day before the closing, and we did the closing in our own campus). It's a big problem, having iftar in boarding house, you know, I bought to much foods, unhealthy one, like cilor, bakso, instant foods, instant beverages, etc. Unfortunately, I haven't done my tarawih prayer much this week. My big mistake. I actually can do tarawih if I tried to, but I'm not. So, hmm.. my bad. Astaghfirullah.

Wow, this is weird, I don't realize I've been through that whole 2 weeks with rubbish. I mean, it's not the exhibition or the exams which are rubbish, I am rubbish. My ramadhan target still far from the finish line and I was moved as slow as a turtle! I ruin my own plan and I didn't count my target with my period time, I have those in my third week. DANG! In that week, I also had a bad day when I was at loggerheads with some of my friends. The thing is about event evaluation, but it already solved. Alhamdulillah. At June 25th my school finally finished and I can go back straight to my lovely hometown. Wuuuu parentsss!! Siblings! I was VERY happy when I was having my first sahur and first iftar with my fam. Never been better!

In my fourth week, I spent it with preparation for mudik (re: go back to hometown, indonesianmuslim's annual culture when iedl fitr come) and also met old friends of mine. I met them, my friends, at July 1th. We've not met for about 4 or 5 months and I admitted that In the beginning we were having a total awkward moment. It's like.. Um.. Weird.. I have no idea what to talk to, what to ask, what to tell. I have A LOT stories, I thought it's kinda weird if I tell them, but in the end I told them tho haha. Conversation went well as time elapsed. We tell each other about our friends abroad, our silly love stories, about a kind of 'fisherman principal' (haha), government rules, national issues, etc. I just found out I make friends with a miserable 'fisherman' and a cool yet try-to-be-funny person. I'm serious man, it was like I met a different person, he's not as cool as before, but I like it, I mean, finally there's a person who can make me laugh between them. he used to be a super serious af! And for my other friend… omg… I can't say it here. He's mad! To much fish in his hand made me want to eat him right then andthere. (See our photos). I wore lipstick when I met them! they didn't realize until I told them and their respond was just "oh iya gitu? Hmm ga sadar gue". hmm. boys. They do not even care about lipstick! What did I expect from them anyway? Hahaha.

Two days after I met my smartsome friends, I went to my parent's hometown. We did this annually. But now we did it differently! We brought our cat too hihi it was so exciting. We rented a car because our car didn’t work anymore. It was a really fast trip. We're just need about 6 hours to get to Cirebon. When the others were grumbling and cursing the traffic during theirtrip, we was doing it happily because my parents had chosen the best timing. Alhamdulillah. It's all about timing dude, even mudik needs a strategy too. i feel sorry for those 18 people who died because of that terible traffic. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. i hope all of us can learn from what was just happened this year. aamiin.

I gain weight easily there, well, I ate much, my grandma's provide to much foods. After two days……….. Finallyyyyy….

IED MUBARAK!!

Ied prayer, empalgentong, angpao, sungkem, family ghathering, I had them all in a day! After that, we went to my dad's hometown, Solo. It takes 10 hours, 3 hours later than usual. My grandma's ill, but she won't take any surgery even I've told her to do so. Huhu. Have no idea how to convince her :(

I met so many siblings there. Happy to heard my cousins get into several renowned university. Mia got accepted as a student in Civil Engineering UGM and Vira got accepted as a student in Sociology UNS. Pround of em! My aunt have a daughter know! her name is Aqila and she's extremely beautiful. we had a family walk there. We run in a nice weather and a nice environment. Who'll refuse to run in a peaceful village? Not any of us of course.

Talking about the ramadhan target, ekhm, it's not went really well. I have my own evaluation for this year, at least I made one. Ya. Even though I'm a bad girl, I still hope all of us can get our victory in our own version. InsyaAllah. I learned so much in this ramadhan about patience, honesty, and generosity. I learned how to count zakat penghasilan too hahaha.

That's all. Those are my ramadhan stories. This ain't fun if there's no pictures, so I added some here. Enjoy.

FIRST WEEK ACTIVITIES