Hujan Matahari, buku pertama yang pernah une baca tentang kumpulan prosa romantis, amat sangat romantis. When i read this book, i can't stop smiling and saying "aaww" or "OMG, OMG, OMG!". It's like somebody really wrote it for me or telling a story about me, romantically.
Penulisnya Kurniawan Gunadi, pemilik www.kurniawangunadi.tumblr.com.
let's go to the main part. These are my favorites parts of Hujan Matahari.
"Kalian tahu, meski aku tomboi seperti ini, di dalam diriku ini tetaplah perempuan. Meskipun aku tahu kalian melihatku sangat kuat dan tegar, sangat mandiri, aku merasa tetap membutuhkan sandaran, tempat di mana aku bisa merasa tenang. Ah, susah sekali menjelaskannya, kalian bukan perempuan, sih!"
Perempuan, dalam alam bawah sadarnya yang paling dalam, punya perasaan ingin di dominasi. Didominasi oleh sesuatu yang menurutnya pantas mendominasi.......... Semandiri apapun perempuan, meski ke mana-mana sudah berani sendiri, pulang larut malam berani, membuat perjalanan jauh dengan percaya diri, mendaki, bermain air, atau hal-hal bahaya lain, tapi--dalam suatu masa-- akan ada perasaan ingin dilindungi.
Syukurlah Tuhan tidak tidak membekali menusia dengan kemampuan membaca isi hati. Dengan begitu, aku bebas berada di sekitarmu. Sekelas denganmu. Sekampus denganmu. Apa pun itu yang dalam jarak kita hanya beberapa langkah kaki, tapi secara hati kita jauh seperti matahari ke bumi. Hanya bisa merasakan
Mereka yang tidak berani berkomitmen adalah mereka yang berencana untuk meninggalkanmu sewaktu-waktu,
"Aku tidak sedang mencari teman minum kopi atau membaca buku, tidak juga sedang mencari teman naik gunung. Aku mencari teman hidup di dunia dan di akhirat. Seseorang yang bisa bersama menuju-Nya. dan aku tidak peduli dengan yang selain itu"
Siapakah orang itu?
Siapakah gerangan dia?
Siapa namanya?
Mengapa dia begitu menarik?
Mengapa dia begitu baik?
Dari mana datangnya?